iklan

Halaman

Minggu, 25 Agustus 2024

AKSI NYATA PENERAPAN BUDAYA POSITIF



LATAR BELAKANG

Penerapan budaya positf di sekolah merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional. Penerapan budaya positif ini tidak bisa dilakukan tanpa dukungan dari semua elemen yang ada di sekolah. Dengan penerapan budaya positif ini diharapkan dapat mewujudkan visi sekolahdan membentuk karakter murid dalam mengimplementasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.

TUJUAN

Mewujudkan budayapositif dengan kesepakatan kelas. Mengembangkan nilai-nilai profil pelajar pancasila pada diri murid dalam kegiatan pembelajaran. Melakukan kegiatan pembiasaan murid untuk mengimplementasikan nilai-nilai profil pelajar Pancasila.

TOLOK UKUR

Murid mampu membuat kesepakatan kelas untuk dipasang dinding kelas dan ditaati. Peserta dapat mengaplikasikan nilai-nilai profil pelajarPancasila secara sadar dan berkesinambungan dalam proses belajar. Murid terlibat aktifdalam kegiatan sekolahdengan secara sadar mengamalkan nilai-nilai profilpelajar Pancasila sehingga tercipta pembelajaran yang berpihak pada murid.

LINIMASA TINDAKAN YANG DILAKUKAN

  • Menghadap atasan untuk koordinasi terkait pentingnya penanaman disiplin positif di sekolah sekaligus mengundang untuk menghadiri kegiatan desiminasi.
  • Mengundang seluruh rekan guru untuk menghadiri kegiatan desiminasi terkait pemahaman materi budaya positif.
  • Berkolaborasi dengan wali kelas untuk membuat keyakinan kelas di kelasnya masing-masing.
  • Merefleksi dan mengevaluasi keyakinan kelas yang telah dibuat bersama.

DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

  • Dukungan dari seluruh warga sekolah serta partisipasi aktif rekan guru dalam membiasakan budaya positif.
  • Dedikasi seluruh warga sekolah sebagai role model/ teladan bagi peserta didik dalam menanamkan budaya positif di sekolah .
  • Alat dan Bahan : Kertas Plano, Kertas HVS, double tape, lakban, spidol, stiky Note, LCD Proyektor, Kamera, Pointer, Clip on

DAFTAR HADIR

Diseminasi Budaya Positif ini dihadiri oleh Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Mlandingan dan diikuti oleh 13 peserta 


NOTULEN RAPAT





Selasa, 20 Agustus 2024

Forum Diskusi Eksplorasi Konsep - Modul 2.1

Informasi atau fakta apa yang disampaikan dalam video dan artikel tersebut?
Informasi yang saya dapatkan baik dari video dan artikel yaitu dasar dari pembelajaran berdiferensiasi adalah memetakan kebutuhan murid meliputi kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar. Strategi yang dapat digunakan dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yaitu:
a. Diferensiasi konten (apa yang akan diajarkan kepada murid)
b. Diferensiasi proses (proses murid dalam memahami, memaknai tentang materi yang akan dipelajari)
c. Diferensiasi produk (memberikan pilihan kepada siswa dalam membuat hasil dari proses belajar siswa)
Selain itu pembelajaran berdiferensiasi juga dipengaruhi oleh lingkungan belajar dimana seorang guru dituntut untuk bisa membuat iklim positif dalam ruang belajar. Lingkungan belajar merupakan kumpulan dari para pemelajar yang biasa kita sebut komunitas belajar. Dengan adanya iklim positif setiap anak akan merasakan kesuksesan dengan tahapannya masing-masing sehingga semua memiliki kegiatan pembelajaran bermakna serta pencapaian masing-masing sesuai kemampuannya. Dapat dikatakan komunitas belajar karena di dalamnya semua orang merasa :
- Menyambut dan disambut dengan baik
- Saling menghargai
- Murid merasa aman
- Ada harapan bagi pertumbuhan
- Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan
- Ada keadilan dalam bentuk yang nyata
- Guru dan siswa melakukan kolaborasi untuk mencapai kesuksesan bersama.
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, penilaian yang digunakan ada 2 :
1. Penilaian formatif
Penilaian yang digunakan adalah penilaian formatif yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung yang sifatnya memonitor proses pembelajaran dan dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Contoh strategi penilaian formatif antara lain: tiket keluar, tiket masuk, berbagi 30 detik dll.
2. Penilaian sumatif
Penilaian berupa data kualitatif yang dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu atau lebih tujuan pembelajaran, hasil asesmen sumatif digunakan untuk pelaporan hasil belajar (rapor)

Gagasan baru apa yang Anda dapatkan dari video dan artikel yang Anda lihat?
Dari video dan artikel, saya mendapatkan gagasan yang sangat mendalam tentang peran guru dalam pembelajaran. Memahami bahwa setiap siswa memiliki latar belakang, kemampuan, dan kebutuhan yang berbeda, dan menuntut guru untuk multitasking dan kreatif dalam pendekatannya. Prinsip keadilan yang disebutkan juga menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap siswa dapat berkembang sesuai potensinya. Penggunaan asesmen yang tepat sebagai alat untuk memahami dan memenuhi kebutuhan siswa tentu sangat penting dalam proses ini. Gagasan ini akan sangat membantu dalam merancang pengalaman belajar yang lebih adaptif dan bermakna bagi setiap siswa.

Apakah yang menurut Anda akan sulit diimplementasikan? Mengapa?
Menurut saya yang sulit untuk diimplementasikan adalah melaksanakan asesmen formatif karena kegiatan ini membutuhkan konsistensi dari guru dan juga metode atau variasi yang cukup banyak.

Pertanyaan apakah yang masih Anda miliki atau klarifikasi apakah yang masih Anda perlukan terkait dengan isi video dan artikel tersebut?
  1. Bagaimana memilih asesmen yang tepat dalam memetakan kebutuhan siswa sedangkan setiap guru mengajar dengan karakterikstik pelajaran yang berbeda.
  2. Apakah guru mampu jika harus menyiapkan semua strategi dalam pembelajaran diferensiasi (konten, proses,produk) sedangkan guru mata pelajaran tidak hanya mengajar di satu kelas saja.

Safelink